Sabtu, 08 November 2008

Tugas MAnajemen Humas Per. 4 & 5

PERTEMUAN 4


Menetapkan Objective

Public relation (PR) memerlukan struktur yang fleksibel, organik, responsif, dan kreatif. Selain memerlukan pendidikan dan intelektualitas, juga dibutuhkan orang yang berbakat dalam komunikasi. Dengan berkembangnya konsep-konsep manajemen belakangan ini perusahaan modern telah mampu menetapkan secara spesifik kemana perusahaannya hendak dibawa. Titik spesifik ini disebut corporate goals. Ada dua macam corporate goals :

1. Official Goals,

Disebut juga mission yaitu maksud perusahaan didirikan.

2. Operative Goals,

merupakan penjabaran yang lebih realistis atau operasi perusahaan biasanya ini bersifat untuk jangka pendek.

Objective adalah suatu sasaran yang jelas dan spesifik. Ia harus dinyatakan dalam secara tertulis, jelas, ringkas dan diterima oleh atasan yang bersangkutan. Objective memperjelas batasan antara pekerjaan PR dengan bagian-bagian lainnya, khususnya yang mempunyai kemungkinan besar untuk terjadinya tumpang tindih. Objective yang di desain di bagian PR haruslah berasal dari dan mendukung objective perusahaan secara menyeluruh. Objective yang jitu sebaiknya mendapat support dari pimpinan dan seluruh bagian dalm perusahaan atau organisasi.

PERTEMUAN 5


Mengelola Stakeholders

Stakeholders adalah keompok-kelompok yang berada di dalam maupun diluar perusahaan yang mempunyai peranan dalam menentukan keberhasilan perusahaan. Stakeholders dibedakan atas stakeholders internal, unsurnya adalah pemegang saham, manajer/top eksekutif, karyawan beserta keluarganya.Stakeholders eksternal, antara lain adalah konsumen, pemasok, penyalur, pesaing, konsumen bank, pemerintah, pers, dan lembaga swadaya masyarakat.

Dalam manajemen modern, keberhasilan perusahaan untuk memperoleh kepuasan stakeholders dapat dijadikan indikator keberhasilan perusahaan. Perusahaan yang gagal pada umumnya mengalami kehilangan kepercayaan diri konsumen, pemerintah, komunitas, karyawan dan unsur stakeholders lainnya. Disini tugas PR adalah merawat dan mengembangkan kepercayaan unsur-unsur tadi.

Unsur-unsur lingkungan eksternal cenderung lebih kompleks dan lebih sukar dikendalikan perusahaan. Semakin kompleks unsur tersebut semakin besar kemungkinan bagi perusahaan untuk menciptakan departement baru yang masing-masing dipersiapkan untuk melakukan deal dengan tiap aktor dalam lingkungan tersebut. Maka lahirlah istilah : Goverment PR, Community Relations, Industrial Relations, Financial Relations, Press Relatation, dan sebagainya. Mereka adalah spesialis di bidang PR yang membatasi diri pada stakeholders tertentu.

Seorang praktisi PR perlu mengetahui bahwa semakin stabil lingkungan internal, semakin besar kemungkinan bagi perusahaan untuk membuat organisasi mekanistik atau birokratis. Artinya perusahaan cenderung menggantungkan diri pada aturan, prosedur, dan job description yang jelas. Sebaliknya semakin tidak stabil (labil), perusahaan akan didesain organik atau fleksibel.

Seorang praktisi public relations yang berpengalaman menangani stakeholders pada perusahaan yang organik perlu mengubah sedikit gayanya bila menangani perusahaan yang mekanistik.